BAKTIKU YANG JAUH DARIMU (catatan kajian)

BAKTIKU YANG JAUH DARIMU
bismillahirrohmanirrahiim
innalhamdalillah washolatu wassalamu ala rasulillah amma ba'du


Semua atas apa yang kita dapat hari ini, khususnya ilmu yang bisa kita raih hari ini, tidak lah kita dapatkan kecuali karena nikmat dari Allah subhanahu wa ta'ala

Nikmat kesempatan yang penting diberikan oleh Allah untuk datang ke Majelis Allah.
Majelis yang diridhoi Allah, Majelis yang berisi orang-orang yang dimintakan ampun oleh penduduk langit dan bumi bahkan ikan di dalam air pun kepada Rabb mereka
Majelis yang berisi orang-orang yang malaikat ridho untuk membentangkan sayapnya kepada mereka

Nikmat Kesehatan
SADAR LAH  sudah mengucap Alhamdulillah atas kenikmatan itu?
atas bergeraknya kaki kakimu?
atas berdetaknya jantungmu?
atas perubahan zaman jahiliyyah menuju zaman yang penuh dengan tauhid (islamiyyah)?



“Seandainya kamu menghitung nikmat-nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan dapat menghitungnya. Sesungguhnya manusia sangat zhalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” [Ibrahim : 34]

“Dua nikmat yang banyak manusia tertipu dengan keduanya, yaitu nikmat sehat dan waktu"

Rasulullah bersabda:
“Apabila kalian berjalan melewati taman-taman Surga, perbanyaklah berdzikir.” Para Shahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud taman-taman Surga itu?” Beliau menjawab, “Yaitu halaqah-halaqah dzikir (majelis ilmu).”
---

Setiap kita (perempuan) akan menjadi seorang ibu, menjadi seorang istri
Setiap kita (laki-laki) akan menjadi seorang Ayah, menjadi seorang suami
Namun setiap kita pasti akan menjadi seorang anak
dan awal dari hidup kita adalah menjadi seorang anak
maka sepatutnya kita sebagi manusia yang menjadi seorang anak harus mengetahui cara-cara menjadi anak yang berbakti.

Bakti apa yang telah kita lakukan kepada orang tua?
mengapa kita harus melakukan hal itu?
wahai orang-orang yang beriman sesungguhnya tuhanku dan tuhanmu telah memerintahkan kita untuk berbakti kepada orang tua.

Allah berfirman Qs annisa 36 :  Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua.

lihatlah Allah menyebutkan perintah berbakti kepada orang tua setelah memerintahkan untuk bertauhid kepadanya
Betapa tinggi kedudukan orang tua kita.

Qs. Al ahqof :15
"dan kami telah perintahkan manusia untuk berbakti kepada orangtuanya, karena orang tua ini telah mengandung dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah"

Dalil hadist tentang bakti kepada orangtua

1. dari abdullah bin amr bin ash :
Telah datang seorang laki-laki kepada rasulullah, laki-laki ini meminta izin kepada rasul untuk berjihad
(ingatlah jihad merupakan amalan yang tinggi karena balasannya berjihad di jalan allah adalah surga)
rasulullah menjawab : apakah kamu memiliki orang tua pemuda tersebut kemudian menjawab iya
rasulullah bersabda maka bagi kedua orangtua itu kamu berjihad

ingatlah dibandingkan jihad rasulullah lebih memerintahkan untuk berbakti kepada orang tua.

2. “Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallaahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ridha Allah bergantung kepada keridhaan orang tua dan murka Allah bergantung kepada kemurkaan orang tua”

3. Suatu kisah ibnu Umar radhiyallaahu ‘anhuma bertanya kepada seseorang : apakah engkau takut masuk neraka, dan apakah kamu berharap masuk surga? pemuda tersebut pun menjawab "iya saya takut masuk neraka dan berharap masuk surga"
ibnu umar pun berkata  "jika demikian, berbaktilah kamu kepada orang tua, demi Allah bila engkau melembutkan kata-katamu padanya dan melayaninya engkau akan masuk surga dan terhindar dari neraka"
begitu banyak orang yang melakukan ibadah  sepanjang hari namun melupakan ibadah berbakti kepada orang tua.

4. Haywah Rahimahullah seorang ulama yang sedang mengisi kajian sekian ribu jamaahnya. Tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya bahwa ibunya memanggil beliau untuk membawa hidangan makan. Namun apa yang dilakukan Haywah Rahimahullah? iya langsung memberhentikan kajiannya sejenak untuk memenuhi hajat ibunya.

5. Dikisahkan ada Pemuda yang datang kepada Umar bin khatab radhiyallaahu ‘anhu dan bercerita: sesungguhnya aku memiliki ibu, aku mendapati ia dalam keadaan yang sudah tua renta, tidaklah ia buang hajat kecuali punggungku menjadi kendaraan baginya untuk sampai ke kamar kecil, kemudian setelah buang hajat, aku bersihkan diri dan kotoranya tentu saja aku memalingkan pandangan dari aurotnya, apakah aku telah berbakti kepadanya?
Umar bin khatab  radhiyallaahu ‘anhuma menjawab: kamu belum melakukan hal yang setimpal kepada ibumu.
Kemudian pemuda itu pun mengeluh "apakah aku belum membalas kebaikan ibuku?"
Umar bin khatab radhiyallaahu ‘anhu menjawab : sesungguhnya ibumu mengurusmu dengan harapan engkau menjadi orang yang berhasil ketika dewasa kelak, sedangkan engkau dengan harapan kapan ini segera berakhir agar terhindar dari melayani ibumu.

lihatlah amalan ini dzhohirnya sama namun niatnya berbeda beda.
bagaimana hasilnya?
tentu dengan niat yang berbeda apa yang didapat akan berbeda


6. kisah abdulah bin umar
telah datang seorang pemuda kepada abdullah bin umar dan bertanya
aku telah membawa ibuku di atas punggunggku dari khorosan ke Makkah untuk memenuhi hajat ibuku melaksanakan ibadah haji, apakah aku telah membalas jasa ibuku setimpal?
abdullah bin umar: belum, bahkan satu rangan (kontraksi) ibumu melahirkan.

Maasyaa Allah laa haula wa laa quwwata illa billah


Saudaraku,
Sudahkah engkau:

-berusaha menghafal quran karena kelak dapat memakaikan mahkota kepada orang tua kelak di surga?
-berkaca kepada diri kita apa yang sudah kita lakukan dirumah?
-Memohon ampunan untuk orangtuamu?
-sebagai anak yang merantau seberapa sering engkau menanyakan kabar orang tua mu?

catatan kajian ustadz  Romansyah Makalalag


Komentar