CINTA SEJATI, SEHIDUP SESURGA

Bismillahirrahmaanirrahiim...
innalhamdalillah washolatu wassalamu 'ala rasulillah amma ba'du

Di saat Allah azza Wa Jall menunjukkan hatiku untuk berjalan ke majelis ilmu, disaat pertama itu lah aku memandangmu, engkau memandangku
tangan kanan yang kau ulurkan sambil mengucap salam
"Assalamualaykum warohmatullah."
dan aku pun menjawab
"wa'alaykumussalam warohmatullah"

Kita saling berkenalan
Seiring waktu kita pun dipertemukan lagi oleh Allah
Kita saling bertegur sapa, dan menanyakan kabar
Seiring waktu kita menjadi dekat
Alhamdulillah Allah mendekatkan dirimu kepadaku
seiring waktu pun aku bertambah sayang padamu
begitu juga aku berharap dirimu begitu kepadaku

Ketika kita dekat pada awalnya waktu bersamamu penuh dengan kebermanfaatan, selalu berdzikir kepada Allah, setiap pembicaraan penuh dengan ilmu yang aku dapat.

Namun semakin hari, ada kalanya imanku dan imanmu naik turun
disela-sela pembahasan, kita berbicara hal yang tidak berfaedah, penuh keragu-raguan bahkan hamper masuk kedalam lubang dusta.
kita bercanda-canda namun sesekali masuk kelubang tipuan mulutku atau pun mulutmu,

Semakin mendekati hari ini, hingga besok dan seterusnya
kita berdua pun sadar
bahwa kita adalah insan yang bersahabat yang mengharap karunia dan kasih sayang Allah agar persahabatan kita selalu berkah.
aku melanjutkan belajarku, dan kau akan melanjutkan belajarmu pula
dan kita saling bertukar ilmu, mengajar dan mengajari, dan kita berharap akan begitu seterusnya dalam pertemuan kita.
kita memang saling mengidamkan cinta dan kasih sayang di antara kita adalah semata-mata karena Allah. Seperti kisah persahabatan orang mukminat

Wahai Rabb-ku sesungguhnya si fulan dahulu memerintahkanku untuk berbuat taat kepada-Mu dan kepada Rasul-Mu, dia juga menerintahkanku untuk melakukan amal kebaikan dan menjauhi kejelekan, dia juga mengabarkan kepadaku bahwa suatu saat aku akan bertemu dengan-Mu, (maka) wahai Rabb-ku janganlah Engkau sesatkan dia setelah sepeninggalanku, berilah ia petunjuk sebagaimana Engkau telah memberikan petunjuk kepadaku, serta muliakanlah dia sebagaimana Engkau telah memuliakanku.” Ketika teman dari orang mukmin tersebut itu meninggal dunia, maka Allah pun mengumpulkan keduanya, dan Allah mengatakan kepada mereka: “Hendaklah kalian saling memuji satu sama lain!.” Kemudian orang mukmin tersebut berkata: “Inilah sebaik-baiknya saudara, sebaik-baiknya sahabat dan sebaik-baiknya teman.”

bukan menjadi teman akrab yang akan saling bermusuhan di akhirat kelak

Wahai Rabb-ku, sesungguhnya si fulan dahulu melarangku untuk berbuat taat kepada-Mu dan kepada Rasul-Mu, dan ia (justru) menyuruhku untuk berbuat kejelekan dan melarangku dari berbuat kebaikan. Dia juga mengabarkan kepadaku bahwa kelak aku tidak akan pernah bertemu dengan-Mu. Maka orang kafir tersebut berkata: “Inilah seburuk-buruknya saudara, seburuk-buruknya sahabat dan seburuk-buruknya teman.”
---
dahulu aku bertemu denganmu
hingga kini aku belum berpisah denganmu
dan entah kapan, sekarang, besok, lusa atau seterusnya. kita akan berpisah
berpisah secara letak di dunia ini atau
mungkin kita berpisah karena aku yang meninggalkan dunia ini.
ku berharap pertemanan kita sejati
sehidup sesurga

aku tidak menjadikan ungkapan Ulama kita Ibnu Qoyyim untuk menjadi kebiasaanku
”Jika kalian tidak menemukan aku di surga, maka tanyakanlah tentang aku kepada Allah. Ucapkan: ’Wahai Tuhan kami, hambaMu fulan, dulu dia pernah mengingatkan kami untuk mengingat Engkau.”

Namun aku berharap kita sama-sama meminta kepada Allah agar selamat dari api neraka dan siksa-Nya


”Perbanyaklah berteman dengan orang-orang yang beriman. Karena mereka memiliki syafaat pada hari klamat.”
(Al-hasan Al bashri)

teruntuk dirimu, dan antunna sekalian yang mengenal diriku
jazaakunnallahu khoiran





Komentar